Share

Bab 22 (Annissa Zahra namanya)

Pov Ibu

Entah mengapa setiap melihatnya aku tak pernah suka. Bagiku Ilyas seperti salah memilih. Walaupun kuakui perempuan itu merupakan perempuan yang baik, tapi tetap saja rasa menolak dan tak suka lebih merajai hati. Dia, tak sepadan dengan kami.

"Bu." Panggilan dari Rika, anak sulungku membuyarkan lamunan. Aku menoleh kearah perempuan yang kulahirkan tiga puluh tiga tahun silam itu.

"Ada apa?"

"Cuma mau tanya, kalau Ilyas tak mau tinggal disini bagaimana, Bu?"

"Kamu mencemaskan hal itu?" Tampak Rika menganggukkan kepala.

"Ya kamu yang masak," ujarku datar. Mata Rika membulat.

"Kok Rika, Bu? Rika mana bisa."

"Seperti kata Nisa. Belajar."

"Zahira gimana, Bu? Siapa yang pegang?"

Aku berpikir sejenak. Iya juga.

"Hm, Kalau Ilyas dan Nisa tetap mau pulang. Ibu akan minta Sarah yang memasak."

Kali ini mata Rika membulat lebih besar. Dan, aku faham maksudnya.

"Ibu akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status