Share

Bab 21 (Messenger yang terkunci)

Aku memeluk lengan Mas Ilyas, kuat. Tubuhku bergetar, menyaksikan mukjizat yang baru saja terjadi dihapanku.

"Allah maha baik untuk orang-orang yang bersyukur ya, Nis. Mas nggak nyangka peristiwa seperti ini terjadi dalam hidup, Mas," ujar Mas Ilyas. Aku menganggukkan kepala.

Pelan, kami mendekati Mbak Mira dan suaminya.

"Nis, anak Mbak ada suaranya," ucap Mbak Mira dengan air mata masih mengalir. Disisinya Mas Rezi menatap bayi mereka yang sedang menyusu.

"Bayi yang cantik," ujar Mas Ilyas. "Semoga Allah segera memberikan om dan tante yang seperti kamu ya." Seketika Mas Rezi dan Mbak Mira mengaamiinkan. Begitupun aku.

"Kado dari om dan tante nanti ya, datang sekali lagi," lanjut Mas Ilyas.

"Terimakasih, Yas. Kalian mau datang hari ini saja Mas dan Mbak sudah berterimakasih sekali."

"Ah, tak apa, Mas. Saya juga berterimakasih, Nisa punya teman sekarang. Katanya, Mbak Mira itu sudah seperti kakaknya. Kebetulan Nisa juga a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status