Share

52. Yang Terlupakan

“Doi? Apa itu?”

“Hm, kumat begonya,” kesal Omen, “Doi itu gebetan atau orang spesial buat kamu. Tyana spesial kan buat kamu?”

“Iya,” jawab Sagara tanpa ragu, sontak Tyana tersedak makanannya sendiri. Ia buru-buru mengambil air mineral dan meneguknya sesegera mungkin.

“Wanjir! Pengakuan macam apa ini?” heboh Omen sampai nasi yang ada di mulutnya tumpah-tumpah. Saga berkata seperti itu setelah Omen menyuap nasi soalnya.

“Aku menjawab apa adanya, kamu bertanya apakah Tyana spesial buatku? Maka jawabannya ya, dia spesial. Kamu juga spesial. Kalian temanku sudah pasti kalian spesial.”

Senyum Tyana mendatar, ternyata Sagara masih menganggapnya teman tidak lebih dari itu.

“Ini kunyuk satu memang susah diajak serius. Maksud saya bukan spesial sebagai teman tapi lebih dari itu. Saya tidak masalah kok kalau kalian menjalin hubungan asmara, serius deh. Asal jangan kacangin sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status