Share

Bab 124: Airmata dan Penyesalan

Nathaniel berlari ke arah tubuh Isabella yang tergeletak tak bergerak di jalan. Darah mengalir dari kepala dan luka-luka di tubuhnya, dan wajahnya pucat. Nathaniel jatuh berlutut di sampingnya, wajahnya dipenuhi air mata. “Isabella, tidak…” bisiknya putus asa. Dia segera merengkuh tubuh Isabella dan berusaha membangunkannya, “Isabella… kumohon, bangunlah.”

Nathaniel masih mendekap tubuh Isabella yang berlumuran darah dengan sekujur tubuh gemetar, merasakan dinginnya tubuh kekasihnya di pelukannya. Beberapa pejalan kaki mulai mengerubungi mereka, ada yang berusaha menolong, ada yang merekam, dan ada yang memotret kejadian tersebut.

Dalam kekalutannya, Nathaniel segera mengangkat tubuh Isabella menuju mobilnya. “Minggir, minggir kalian!” Nathaniel berteriak pada orang-orang yang menghalangi jalannya.

Dengan hati-hati namun tergesa-gesa, Nathaniel membaringkan tubuh Isabella di kursi penumpang mobilnya. Keringat din

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status