Share

44 - Menabrak Orang Lain

"Apa yang membuatmu terbangun sepagi ini?" tanyaku.

"Cokelat panas.” Bree mendekatkan sendok kayu ke hidungnya, menghirup aroma yang sebenarnya bisa tercium dengan gamblang di udara, dan akhirnya mengangguk dengan puas. “Rasa dingin ini memaksaku untuk tidak memikirkan hal selain penebusan dosa di neraka. Dan apakah neraka masih lebih panas untuk mengobati rasa dingin yang seperti ini."

"Barangkali bakal impas."

"Tapi kudengar api neraka itu superpanas."

"Yah, kalau begitu kita tidak mau direbus di dalamnya."

Kompor dimatikan. Bree menciduk cokelat dari panci ke dalam gelas plastik hitam lalu menyerahkannya padaku. Asap mengepul di atasnya, beradu dengan uap dari mulutku ketika aku mengucapkan terima kasih pada Bree. "Kau tidur cepat semalam."

"Luar biasa mengantuk." Aku memutar-mutar gelas plastik dengan telapak tangan. Kulitku merasa girang bisa menemukan sesuatu yang hangat di tengah-tengah subuh mendung Kintamani. Mama masih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status