Share

22. Kencan Selanjutnya

Terdengar sayup-sayup bunyi yang sangat mengerikan meneriakkan namaku dari kejauhan, makin lama makin dekat dan keras. Suara teriakan bersatu dengan tamparan, oh, bukan, seperti suara sebuah benda membentur benda lain. Entah benda apa. Teriakan itu melengking bagaikan terompet bobrok yang sudah rusak. Agak serak dan menakutkan.

"Freeeel!"

Aku tidak merespons, bukan tidak mau, tapi tidak bisa. Rasanya mulut dan lidahku susah sekali mengeluarkan suara.

"Frel. Frel. Freeeel!"

Suara itu kembali lagi. Memanggilku berkali-kali. Aku sangat frustrasi. Sungguh. Suara itu sangat menggangguku. Bagaimana bisa aku hanya mampu mendengar tanpa bisa bergerak mendekatinya. Bahkan menjawabnya pun aku tidak bisa, tenggorokanku kering kerontang.

Tiba-tiba terdengar benturan teramat kencang, hingga kurasa sebentar lagi akan terjadi gempa bumi maha dahsyat yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status