Share

Hari Persidangan

Dengan langkah yang tergesa-gesa dan sembari membawa makanan di atas nampan kayu, Daiyun bergegas menuju kuil istana.

“Guru!” panggilnya. “Guru Ma!”

Biksu Agung yang sedang berdoa di depan altar sang Budha seketika menghentikan lantunan Sutra-nya.

“Amitabha,” lirihnya. “Kenapa engkau tergesa-gesa seperti dikejar setan, Daiyun?”

“Guru,” Daiyun dengan cepat berlutut dan meletakkan nampan berisi makanan di dekat Guru Ma, lalu menundukkan kepala. “Maafkan murid, Guru. Akan tetapi, sepertinya sedang terjadi sesuatu yang genting, Guru.”

Wajah memerah seperti bayi itu mengernyit.

“Daiyun,” ucapnya dengan lemah lembut. “Angkat wajahmu, dan katakan dengan jelas. Apa yang engkau maksudkan barusan?”

Sang Biksu Muda menyampaikan apa yang ia saksikan beberapa saat sebelumnya pada sang guru.

“Mohon Guru segera bertindak,” ucapnya di akhir kalimatnya, “untuk menyelamatkan Nona Huang dan Tuan Muda Feng.”

Ia bahkan menyentuhkan dahinya ke lantai.

Guru Ma menghela napas dengan tenang dan panjang, mence
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status