Share

Senjata Terakhir

“Kurasa,” balas Haoren dengan tenang. “Anda dapat menanyakan langsung hal ini pada masyarakat adat di sana. Atau pula, pada seorang Datu Gomo yang memang bertugas menjaga kesakralan kawasan itu.”

“Keterlaluan!” sang datu mengentakkan satu kaki ke lantai.

Napasnya terdengar begitu memburu, pandangannya liar ke sana kemari dengan dua tangan berada di sisi pinggang.

“Ini sangat keterlaluan!”

“Aku tidak tahu apa yang terjadi di sana,” lanjut Hoaren menebar fitnah terhadap Feng dan Huang. “Akan tetapi, mereka bisa keluar dari pulau itu dengan baik-baik saja. Tidakkah ini aneh?”

Datu Arrumanda mengangguk setuju.

“Dan kurasa,” lanjut si Pria Tiongkok. “Hal inilah yang mendatangkan kutukan akan negeri ini sebab menampung pasangan gila yang tak segan-segan melanggar pantangan adat di Batu Limau.”

“Benar!” sang datu semakin merah padam wajahnya karena menahan kemarahan besar. “Kau benar. Mungkin pula di Pulau Alai sekarang sedang terjadi bencana akibat larangan yang dilanggar.”

“Itu mungkin saj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status