Share

Penundaan Hukuman

Datu Maripualam merasa kesal pada rekannya yang satu itu.

Tidak saja Datu Arrumanda telah menghentikan persidangan yang hampir usai dengan lancang, namun juga telah menantangnya tadi meskipun hanya tersirat kecil saja, juga kini dengan seolah dia mengetahui lebih baik daripada orang lain di sana akan Feng dan Huang.

“Tidak usah bertele-tele, Datu,” sahut Datu Maripualam dengan tersenyum masam. “Katakan saja, agar semuanya terang benderang!”

Datu Arrumanda mendengus halus seolah menahan tawa.

“Benar!” ucapnya dengan lebih keras. “Aku mungkin tidak mengetahui apa-apa dengan kejadian keji di Air Hitam. Tapi tidak dengan apa yang mereka lakukan di Pulau Alai!”

Degh!

Feng dan Huang sama terkesiap, namun dengan cukup cerdik menyembunyikan keterkejutan mereka.

Telunjuk Datu Telinga Utara terarah kasar pada keduanya, diikuti pula oleh pandangan dipenuhi selaksa pertanyaan dari yang lainnya di sana.

“Pulau Alai?” ulang Dapunta Hyang seakan teringat akan satu hal.

Dan Feng serta Huang masih men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status