Share

122. No Way

"Aku takut mengecewakan Kakak," ucap Nami jujur.

"Kenapa harus kecewa?"

"Mungkin aku akan sangat payah saat berada di atas. Karena aku belum pernah melakukannya."

"Kanu lupa? Aku yang akan membimbingmu. Aku gurumu di sini," laki-laki itu menjawil dagu Nami.

"Ayo," laki-laki itu mengedipkan matanya lalu memilin salah satu puncak dada Nami.

"Kak, tunggu." entah karena mabuk atau memang Nami menginginkannya, setiap laki-laki itu menyentuh area sensitifnya. Nami langsung terbakar gairah dan kembali menginginkan bercinta dengan laki-laki itu seperti tadi.

"Manis." panggil laki-laki itu.

"Oh, oke." Nami menjawabnya dengan ragu. Ia masih mengingat adegan di situs dewasa yang pernah ditontonnya beberapa minggu yang lalu. Ia membuka kakinya lebar-lebar lalu mengarahkan kewanitaannya ke kejantanan laki-laki itu yang sudah mengeras.

Laki-laki itu membantu Nami dengan memegang kejantanannya untuk ditegakkan agar Namu dengan mudah bisa menyatukan pusat inti mereka.

"Oh, astaga," kali ini l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status