Share

69. Penghalang

"Benarkah?" Mata James berbinar mendengar kata-kata Nami.

"Ehm," Nami mengangguk. "Aku akan mencari tahu, apakah kita punya sesuatu kesamaan yang bisa menyatukan hati kita." ucap Nami tanpa ragu.

"Nami," James mendekati Nami lalu memeluknya erat. Ia lalu mencium kepala, dahi, pipi dan berakhir di bibir Nami. Ciuman singkat yang sebenarnya James ingin berbuat lebih. Namun ia akan menahan sebentar keinginan untuk menyentuh Nami lebih lìar. Semuanya harus dilakukannya secara hati-hati. Jangan sampai Nami mengetahui niat buruknya atau Nami akan meninggalkannya untuk yang kedua kalinya.

"Jangan menciumiku di tempat terbuka, malu dilihat orang lain." Nami mengerucutkan bibirnya.

"Oke, maafkan aku. Aku hanya terlalu bahagia. Tidak menyangka kamu akan mengambil keputusan secepat ini." Senyuman kemenangan tidak lekat dari bibirnya James.

"Aku pikir, lebih cepat lebih baik. Itu semua demi kebaikanku." ucap Nami dengan pipi yang sudah memerah.

"Benar, semua demi kebaikanmu." James ingun berteriak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status