Share

Bab 164

"Corri ..., tunggu!" Diego mempercepat langkahnya menyusul Corri.

Tinggal sepuluh langkah lagi mereka akan tiba di meja yang mana ada Pras dan Sera di sana. Corri bernapas lega karena tamu mereka belum datang.

Corri menoleh saat jemari kokoh Diego menggamit tangan kanannya.

"Jangan protes. Kamu nggak mau, kan kita ribut di depan mereka?" bisik Diego dengan mendekatkan wajahnya ke telinga Corri.

Corri tak menjawab, namun diam-diam ia berusaha untuk menarik tangannya dari genggaman pria di sebelahnya. Namun sia-sia, Pras dan Sera sudah menoleh ke arah mereka.

"Nah, gitu, dong! Sekali-sekali akur di luar jam kerja, kan, bisa?" Sera tersenyum dengan tatapan menggoda pada pasangan yang baru saja tiba.

"Akur apanya?" gerutu Corri sembari mendekat pada Sera.

"Duduk sini!" Diego menarik sebuah kursi dan meminta Corri untuk duduk di sana. Corri terpaksa menurut demi mencegah perdebatan yang terjadi di depan Tirta Prasetya. Walau Pras adalah suami sahabatnya, tapi ia cukup segan pada p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Diah T Suwarno
Senang ak novel ini, konfliknya gk berkepanjangan
goodnovel comment avatar
Just Rara
aduh pras km cemburu sm agung,benar kata sera km dulu yg nerima si agung jd supir buat giska,tp kan agung itu ayah kandungnya giska.
goodnovel comment avatar
Lilik Masita suciati
sera harus menasehati siska supaya ttp hormad sama ayahnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status