Share

Bab 23

Arief menolak untuk aku antar sampai rumahnya. Karena ternyata supir pribadinya menjemput ke rumahsakit.

"Sudah sore, sebaiknya kamu pulang." Arief mengusap bagian atas hijabku.

Aku jadi salah tingkah karena sikapnya itu.

"Makasih sudah perhatian sama aku," lanjutnya lagi seraya tersenyum-senyum berusaha menggodaku.

" Ya ampuuun! Siapa yang perhatian? Nggak usah kepedean deh!" sahutku pura-pura jengkel.

Arief kembali terbahak-bahak.

Kami berpisah di lobby rumahsakit. Pak Yono sudah menjemputku. Tiba-tiba ponselku berdering.

Dari Bik Sum? Ada apa gerangan. Tidak biasanya Asisten rumah tanggaku itu menghubungiku.

"Halo, Bik. Ada apa?"

"Bu ... sa-saya minta maaf ..."

"Ada apa Bik? Tolong cepat katakan!" Aku yang langsung panik karena takut mendengar kabar yang tidak baik tentang Giska anakku.

"Maaf, Bu. Pulang sekolah tadi Giska minta di antar ke rumah neneknya. Saya mencoba menghubungi ibu tapi tidak bisa. Karena Giska memaksa, akhirnya kami ke sana, Bu."

Aku bernafas lega.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Lusy
makin bikin penasaran nie crita
goodnovel comment avatar
Cici Suciati
makin seru
goodnovel comment avatar
Lusy
jalan crita yg sangat bgs sekali sampai membuat penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status