Share

Bab 45

Tirta Prasetya

Sera masih tampak terpukul sejak pulang dari pemakaman tadi. Aku bersyukur Giska terlihat lebih kuat dan tabah.

"Sera ..., istirahatlah. Ingat kandunganmu. Jangan terus dipikrkan. Arief sudah tenang sekarang. Dia sudah tidak merasakan sakit lagi."

Wajah wanitaku itu tampak sembab dan pucat. Matanya sayu. Kesedihan teramat dalam tersirat dari sorot matanya.

Dia hanya mengangguk. Tatapannya kosong. Betapa hancur perasaanku melihatnya begini. Begitu besarkah cintanya pada Arief?

Sera tertidur di sofa panjang ruang keluarga lantai dua ini. Aku terus menemaninya dan enggan untuk pergi.

Sepertinya aku pun sempat terpejam tadi, demi mengurangi rasa letih yang mulai mendera. Namun aku tetap harus kuat. Aku harus bisa menjadi sandaran bagi Sera dan Giska saat ini.

Wajah putihnya yang begitu cantik berkali-kali kupandangi. Wajah yang selalu kurindukan setiap malam. Saat ini aku bisa memandangmu sepuasnya Sera. Tapi hatiku begitu perih melihat wajah teduh itu menyimpan kese
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Pebrina Djafri
nggak sabar baca next
goodnovel comment avatar
FuckShit
Rugi bandar,, cuma 7 page tp bayarnyabsama 14 koin.. payah banget
goodnovel comment avatar
Nanang Gunawan
gk sabar liat besok sera lahiran..nunggu bonus harian lg bacanya...mayan tiap hr 2 bab bonusnya......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status