Share

Happy Family

Selama pesawat mengudara, Oliver terus menggenggam tangan Biya. Laki-laki itu memenui janjinya untuk menjaganya.

“Biya, lihat awan itu indah sekali speerti kapas beterbangan!” ucap Oliver dengan penuh kelembutan. Laki-laki itu bahkan sangat senang duduk berdampingan dengan Biya.

“Apa aku bisa menyentuhnya?” Biya berbicara dengan tatapan takjub. Ia benar-benar penasaran dan ingin menyentuh awan di luar sana.

“Sayang sekali tidak bisa, tapi jangan bersedih. Setidaknya kamu sudah melihat awan-awan itu bergerak berarak-arakan di luar sana. Apa kamu menyukainya?” Oliver mengajak putrinya untuk berbincang sepanjang perjalanan. Ia tahu kalau gadis kecil itu tengah berusaha menahan ketakutan di dalam dirinya.

“Ya, aku menyukainya. Tapi, aku takut kalau pesawat ini akan jatuh!” Biya kembali mengungkapkan ketakutannya kepada Oliver. Ia bahkan tidak ingin melepaskan genggaman tangan laki-laki itu.

“Tidak, sayang. Pesawat kita akan mendarat dengan aman. Sekarang, pejamkan matamu dan beristirahatl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status