Share

Part 25

"Apa kau tidak punya pertanyaan lain, ha?" Dia melepaskan tubuhku, dan mulai menjauh.

Berpindah tempat untuk duduk, dimana biasanya kami berada. Dia meletakkan bokongnya, dan menyandarkan diri dengan santai. Lalu, langsung mengeluarkan sebungkus rokok, yang kini selalu tersimpan di kantong celananya. Licik sekali dia. 

"Kau tak ingin menjawab?" tanyaku lagi. 

"Itu pertanyaan konyol. Aku tak mau ketularan sakit jiwa dengan menjawabnya." Dia mulai menyulut api. 

"Baiklah! Aku juga tak mau berlama-lama bicara dengan orang yang terlampau waras sepertimu. Kurasa aku mulai nyaman hidup sendiri dengan kegilaanku."

"Kau mulai lagi!"

Shit! 

Selalu saja seperti itu. Apa sedikit pun dia tidak punya hati? Ah, tidak. Tentu saja dia punya. Tapi sayangnya, itu bukan untukku. 

"Oke. Kurasa aku harus pergi. Ada sesuatu yang ingin kukerjakan."

Aku berbalik, dan melangkah keluar.

"Hei, kau mau kemana?"

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status