Share

BAB 73 Ada Kesempatan

Tiba-tiba saja raut wajah Mbak Dyan berubah, kegugupan pun tidak bisa ia tutupi begitu saja. Dia sudah berani memercikan api di hubunganku dengan Mas Rendi, sekarang baru saja aku membeli bensinnya, ia sudah mulai panik sendiri, padahal belum aku tuangkan agar api itu bisa begitu besar. Cukup untuk melahapnya.

Itulah jika ucapan tidak sesuai dengan perbuatan. Saat kali pertama bertemu denganku, dengan kesombongannya Mbak Dyan bisa menikah dengan pria yang jauh lebih baik secara finansial dari Mas Rendi. Sampai-sampai ia mengumbar sendiri dengan membandingkan kehidupan rumah tangganya, seolah tengah mengejekku yang mendapatkan Mas Rendi, ditambah Ibu Mertuaku yang tidak pernah sehari pun libur untuk mencampuri urusan rumah tangga kami.

Dan lihatlah sekarang, bak menjilat ludahnya sendiri. Dia menginginkan kembali ke kehidupan Mas Rendi yang sudah jauh lebih baik. Aku pun paham, mengapa Mbak Dyan tidak meminta Mas Rendi untuk menceraikan aku terlebih dahulu, karena dia sudah memenangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status