Share

BAB 92 Tidak Mungkin Hamil

Setelah selesai makan malam bersama memakan katering dari pesta ulang tahun tadi, aku bersyukur tidak memasak tapi padahal aku menginginkan Mbak Dyan yang menyiapkan makan untuk kami semua.

Namun sehabis makan tadi, Mbak Dyan belum juga keluar dari kamar. Sedangkan Ibu sudah masuk ke dalam kamarnya setelah minum obat. Jadi tinggallah aku, Mas Rendi dan Ryo di depan televisi.

"Mas, kok Mbak Dyan gak keluar-keluar dari tadi? Masa iya langsung tidur? Apa takut aku tidur di kamar kali, ya. Makanya dia langsung tidur habis makan."

"Mana mungkin begitu. Nanti, Mas liat dulu, ya."

Aku mengangguk. Mumpung Mas Rendi sedang ke dalam kamar, aku mencoba pendekatan dan mengakrabkan diri pada Ryo. Sebab aku merasa sikapnya tiba-tiba melunak padaku. Aku hanya takut jika Ryo hanya sedang diperintahkan sesuatu oleh Mbak Dyan. Sebab dia masih terlalu kecil dan sangat penurut pada Ibunya.

"Ryo, hari Minggu nanti, Tante eh Mama Tia jemput ke sini, ya. Ryo sudah harus siap," ucapku berbasa-basi.

Sebenarny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status