Share

MANTU PELIT

Munaroh pulang dari toko. Tampak mertuanya sedang asyik di depan televisi, tak memperdulikan kehadirannya. Ia bergegas masuk lalu membuka nasi dan donat serta minuman enak yang dibelinya tadi. 

“Nyak, makan!” tawar Munaroh hanya membuat mertuanya melirik tak menyahut.

Dengan lahap Munaroh menikmati kwetiauw goreng itu hingga tandas lalu menyruput minumannya. Selesai itu ia mencomot donat dan hanya tersisa satu saat Ali datang lalu menyomotnya juga. Romlah hanya bisa menelan saliva. Sebenarnya pingin sekali mencomot makanan enak itu andai sedang tidak perang dingin dengan mantunya.

“Kamu beli apa, Yang?” tanya Ali melirik sterofom bekas makanan.

“Kwetiaw goreng.”

“Beli satu doang?” Alii memastikan dan dijawab dengan anggukan kepala.

“Kok, satu doang?” protes Ali. “Buat aku mana?”

“Enyak aja ga dibeliin,” protes Romlah yang masih kesal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status