Ekstra update weekend
Di langit, petir dengan dua warna berbeda saling bertabrakan dan membuat bumi seakan menghadapi bencana besar, saat Awan dan Ray saling beradu kekuatan. Kekuatan keduanya berada di ranah yang berbeda di antara semua orang di medan tempur saat itu dan membuat pertarungan keduanya terlihat begitu mencolok dibanding yang lainnya. Area ratusan meter dari keduanya segera dikosongkan. Lagian, siapa orangnya yang cukup gila untuk berada di dekat dua raksasa yang sedang mengamuk seperti mereka?Kerusakan yang terjadi di sekitar mereka, sudah tidak bisa digambarkan. Tanah di bawah mereka terlihat seperti baru saja dibalik oleh kekuatan besar. Hingga beberapa puluh menit berlalu, masih belum ada yang bisa menebak, siapa yang lebih baik dari dua orang ini. Sermentara itu, badai besar dan petir, silih berganti mewarnai pertarungan keduanya.Ekspresi Ray tampak tidak senang. Ia telah menguji Awan dengan beberapa jurus tingkat tinggi. Namun, kepala klan Sanjaya tersebut selalu saja bisa mengimba
"Kamu mungkin bisa memanggil makhluk mistis naga. Tapi, apa kamu bisa mengendalikan kekuatannya?" Cibir Ray meremehkan kemampuan Awan. Makhluk mistis bukanlah sesuatu yang mudah dikendalikan dan selain itu, mereka juga bukan makhluk yang penurut, yang bisa dikendalikan begitu saja.Ray menangkupkan kedua tangannya ke depan dada dan sebuah bola energi besar berwarna biru keemasan muncul di mulut Wariga dan siap untuk ditembakkan ke arah Awan.Satu hal yang tidak diketaui oleh Ray saat itu, adalah Awan bukan hanya sekedar bisa menggunakan kekuatan Naga, tapi juga telah membuat kontrak jiwa dengan naga sebenarnya.Melihat itu, Awan tersenyum acuh tak acuh, "Tembakan api? Kalau soal api, aku masih bisa melakukannya dengan lebih baik darimu!"Awan mengingat cara Dinara menembakkan api dari dalam mulutnya ketika terakhir kali dan itu merupakan salah satu kemampuan andalan dari sososk naga. Dengan mengingat setiap prosesnya dengan hati-hati, Awan membayangkannya dan coba melakukan hal yang s
"Berhentilah mencoba dan menyerah saja! Seperti apapun kamu coba menghancurkannya, nyatanya, kamu tidak membuat kemajuan apapun!" Cibir Ray Elbar mengejek semua usaha Awan untuk menghancurkan perisai pertahanan absolutnya. Jurus perisai pertahanan Ray yang merupakan ajaran dari Wariga, memiliki tujuh tingkatan berbeda. Level pertama adalah perisai emas Wariga. Komandan Bintang klan Sanjaya telah mencoba menghancurkan pertahanan ini sebelumnya dan Alexis tidak berhasil meski telah mengerahkan semua kekuatannya. Namun, Awan berhasil menghancurkannya dengan api birunya saat pertama kali datang. Apalagi, Awan juga bisa menggunakan semburan api naga yang 'aneh', membuat Ray tidak berani meremehkannya dan menghindari resiko yang tidak perlu dan selanjutnya, ia berpikir untuk langsung menggunakan jurus pertahanan puncaknya, 'Pertahanan Absolut Wariga'. Jurus ini terbentuk oleh energi murni Wariga yang ia warisi dan juga penyerapan kekuatan alam. Ini juga pertama kalinya Ray menggunakan ju
Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Segala sesuatunya ada kelemahannya.Dua penggal kalimat tersebut, semakin akrab dalam kamus kehidupan Awan setelah melewati banyak pertarungan dan itu memberi Awan pengalaman lebih dalam menghadapi setiap pertarungannya.Semua serangan Awan sebelumnya, tidak hanya sekedar melakukan serangan secara membabi buta. Awan mempelajari setiap celah yang bisa ia jadikan sebagai jalan untuk menembus pertahanan lawan.Akhirnya, serangan terakhir Awan berhasil membuat celah tersebut.'Aku mengerti sekarang. Pertahanannya tidak hanya sekedar memadatkan energi murni menjadi perisai pertahanan yang sangat kuat. Perisainya juga terbuat dari elemen cahaya. Itu sebabnya, semua seranganku api tidak berhasil menembusnya.'Setelah menyadari kelemahan perisai lawan, Awan tampak lebih tenang dan percaya diri."Hohoho, kamu berpikir bahwa pertahananmu itu adalah yang terkuat dan mustahil untuk ditembus, bukan? Kalau begitu, perhatikan baik-baik! Hari ini, aku aka
'Tidak akan ada bantuan, sampai wanita itu berhasil dikalahkan. Tapi, sepertinya, waktunya masih lama. Aku harus memprioritaskan keselamatan Arthur.' Pikir Ray cemas, melihat belum ada tanda-tanda keluarga utama lainnya akan muncul di sana saat ini.Itu artinya, mereka semua masih belum berhasil mengalahkan Amanda Pitaloka, meski sudah mendapat bantuan dari dua orang yang dipanggil oleh Leon. Jebakan ini, sebenarnya ditujukan untuk ketua klan Sanjaya, mengingat reputasinya. Hanya saja, kemampuan Amanda serta Awan yang belum datang saat itu, membuat mereka berubah pikiran dan memutuskan untuk menjatuhkan Amanda terlebih dahulu dengan memancingnya ke lembah naga klan Royal. "Arthur, awas!" Teriak Ray tiba-tiba.Dua kelebat cahaya hitam melesat cepat ke arah mereka dan membuat Ray dengan cepat bereaksi. Ia segera mendorong tubuh Arthur menjauh dan menghadang serangan tersebut dengan sisa kekuatannya.Wus!Slash!"Argghh!"Ray berhasil menahan serangan pertama Awan, namun tidak dengan s
Gundala tidak menyia-nyiakan suntikan energi murni Awan yang masih ada di dalam dirinya dan ingin menjatuhkan sebanyak mungkin pasukan musuh di sekitarnya.Sementara itu, saat Ray masih larut dalam kesedihannya, Awan sudah mendarat tepat di depannya dan di belakangnya, terdapat genangan darah dengan lusinan tumpukan mayat pasukan Royal yang menghentikan Awan sebelumnya."Sepertinya, kamu bukan sekedar menangisi kematian putra dari ketua klan Royal!"Mata Awan sangat jeli dan cukup jelas membedakan lolongan kesedihan Ray dan segera menemukan kejanggalan dalam tangisan tersebut. Saat ia menebak hal tersebut dengan benar, Ray yang masih berduka tiba-tiba mengangkat wajahnya yang kini sudah dipenuhi oleh air mata. Matanya tampak memerah karena emosi yang membuncah dalam dirinya.Dengan penuh kebencian, Ray berteriak ke arah Awan, "Kamu telah membunuh putraku, matilah!" Ray tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dan berteriak seperti orang gila dan sekaligus, tanpa sadar telah mengungkapka
"Komandan Bintang, aku serahkan tempat ini padamu! Bersiaplah untuk segala kemungkinan!" Pesan Awan singkat pada Alexis. Awan tidak ingin, euforia kemenangan saat itu membuat, mereka menjadi lengah dan memberikan kesempatan pada lawan untuk menyergap mereka."Serahkan pada saya, ketua!"Awan tidak bsempat icara banyak karena mengkhawatirkan keseloamatan Amanda dan segera melesat terbang ke arah sumber ledakan sebelumnya. Awan terus coba menghubungi Amanda lewat koneksi bathin mereka. Hanya saja, ada sesuatu yang menghalangi komunikasi bathin mereka dan membuat mereka tidak bisa terhubung satu sama lain. Namun, setelah terbang selama beberapa saat lamanya, Awan tiba-tiba bisa merasakan keberadaan Amanda. Awalnya hanya tanda samar dan semakin jauh ia bergerak ke arah ledakan, Awan semakin bisa merasakan keberadaan Amanda dengan jelas. Mungkin karena jarak mereka yang sudah semakin dekat. Awan yakin ada sesuatu yang menghalangi komunikasi bathin mereka saat itu dan itu semua, pasti a
Awan muncul tepat di tengah pasukan aliansi berada, tidak lama kemudian.Dengan buru-buru, Awan segera memerikisa kondisi Amanda dan ia dibuat tercengang, saat menyadari bahwa Amanda menderita luka lebih parah dari yang ia duga. "Jangan bergerak dulu, aku akan menyembuhkan lukamu!" Ujar Awan menahan tubuh Amanda dan segera mengeluarkan spirit pohon Ara. Seketika, akar kehidupan bercahaya kehijauan, keluar dari tubuh Awan dan melilit tubuh Amanda dan membungkusnya seperti kepompong hidup.Pasukan aliansi yang melihat kemunculan mereka, segera mengerubungi keduanya. Tidak ada yang berani bertanya saat itu, karena melihat Awan sedang berkonsentrasi menyembuhkan Amanda. Jadi, mereka hanya berani menebak-nebak dengan pikiran liar dan rasa penasaran.'Apa yang terjadi?''Bagaimana nona Amanda bisa terluka seperti ini?''Apa musuh yang mereka hadapi begitu kuat?' Banyak pikiran liar dalam benak pasukan aliansi saat ini. Apalagi, Awan muncul sangat cepat, tidak lama setelah ia menghilang se