Share

BAB 85

Saat Awan terbangun, ia melihat jam dalam ponselnya masih menunjukkan pukul 3 dini hari hari. Hari masih gelap, Awan berpikir masih ada waktu baginya untuk menemukan gerbang untuk masuk ke dalam alam bangsa harimau.

Percakapan singkat antara dirinya dengan Andini, seolah menjadi peringatan baginya.

Peringatan itu membawa firasat buruk, jika musibah akan segera datang menghampiri kampung ini. Awan tidak bisa menunda lebih lama. Tidak! Saat semua orang yang ia kenal dan sayangi terancam keselamatannya.

Tanpa menunda, Awan bersiap dan mengenakan pakaian terbaiknya.

Dengan taring emas ditangannya, Awan segera memeriksa seluruh isi rumah. Malam ini, hanya dirinya yang tinggal sendiri di sana. Itu atas permintaannya sendiri, karena angku Rahmad mengatakan hanya dia yang kemungkinan besar dapat membuka gerbang tersebut.

Mengingat dia pernah mewarisi kekuatan Gumara, raja bangsa harimau.

Pernyataan angku Rahmad, dikuatkan oleh Andini yang datang dalam mimpinya. Karena itu, Awan bertekad unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status