Share

38. Pindah Rumah

Febi tak bisa menahan tangisnya lagi. Dia menggenggam erat koper Cia dengan sepenuh tenaga. Seolah tak ingin membiarkan Cia pergi dari hadapannya. Febi tidak menyangka jika hari ini akan tiba. Jika ada hari terburuk, mungkin ia akan memasukkan hari ini ke dalam daftarnya.

Mimpu buruk Febi menjadi kenyataan. Hari ini adalah tepat hari di mana Cia akan pindah dari apartemennya. Sahabatnya itu sudah mendapatkan tempat yang sesuai. Sayangnya senyaman apapun rumah baru Cia, bagi Febi rumahnya adalah tempat ternyaman dan teraman. Anggap saja dia berlebihan, Febi tidak peduli. Dia memang tidak ingin kehilangan Cia. Setidaknya tidak untuk yang kedua kalinya.

"Jangan nangis, dong. Gue cuma pindah rumah, elah." Cia berdecak. Jika melihat Febi seperti ini, akan sulit baginya untuk pergi. Dia juga merasa tidak tega.

"Jangan lupain gue." Suara Febi pun sudah serak.

"Gimana mau lupa, tiap hari kita ketemu di kantor."

"Jangan cari temen baru."

Cia terkekeh mendengar itu. "Lo temenan sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status