Share

49. Hari Penuh Kejutan

Selama perjalanan menuju Bandung, Cia tidak bisa berhenti untuk berpikir. Dari raut wajahnya, dia benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi. Dia merasa jika hanya dirinya satu-satunya orang bodoh di sini. Lagi-lagi Cia melirik Agam yang tengah menyetir untuk yang kesekian kalinya. Saat kalimat yang ingin ia tanyakan sudah berada di ujung bibir, Cia menggeleng dan kembali menelannya. Dia memilih untuk mencari jawaban di kepalanya sendiri.

“Kenapa?" tanya Agam tanpa melihatnya. Sepertinya pria itu sadar dengan keresahan Cia sedari tadi.

"Jadi alasan Kak Agam ketemu sama Mbak Nadira kemarin itu buat ini?" Cia tidak akan menahannya lagi. Agam sudah melarangnya untuk tidak berpikir yang tidak-tidak.

Agam melirik sebentar lalu mengangguk. Hanya itu jawaban yang ia berikan, tetapi berhasil membuat Cia berdecak kesal.

"Kenapa nggak bilang, sih?"

"Aku tau kamu nggak nyaman sama Nadira, jadi aku suruh Dika yang urus semuanya."

Cia menggigit bibirnya gelisah. Seketika dia meras
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status