Share

70. Terjebak Pada Perasaan

Wajah ceria tanpa celah itu tak pernah menghilang barang sedetik. Senyum lebar dengan memperlihatkan gigi putih masih tampak menghiasi. Gadis itu tak peduli jika giginya akan kering, karena suasana hatinya yang baik saat ini lebih penting.

"Sepuluh menit lagi studio dibuka."

Dika datang dengan membawa dua minuman serta satu popcorn berukuran besar. Gadis di hadapannya dengan senang hati menerimanya.

"Kak Dika nggak apa-apa nonton horror?" tanya Febi.

Dika mengedikan bahunya, "Nggak masalah. Bukannya kamu suka?"

"Tapi Kak Dika nggak suka. Padahal ada film superhero juga." Febi mendadak merasa bersalah.

Jangan pernah lupa dengan sikapnya yang hiperbola.

"Kakak bisa nonton lain kali."

Senyum Febi tiba-tiba kembali merekah. "Nonton sama aku aja. Gantian aku temenin. Gimana? Mau kapan? Besok? Oh, atau habis ini?"

Dika tertawa mendengar antusias Febi. Dia tidak menjawab karena sudah dipastikan Febi telah membuat jadwal baru untuk mereka. Saat ini mereka berjalan beriring
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status