Share

69. Rahasia Tak Terduga

Agam benar-benar mengikutinya. Cia tidak pernah membayangkan jika akan membawa pria itu untuk bertemu keluarganya. Awalnya, Cia tidak berharap banyak. Agam mengizinkan pengajuan cutinya saja dia sudah sangat senang. Namun ternyata Agam memang penuh kejutan.

Tanpa memikirkan rasa lelah di tubuh serta kesibukannya di kantor, Agam mengikuti Cia hingga ke rumahnya. Di sinilah mereka, di depan rumah Nenek Cia yang begitu sederhana, tidak besar dan juga tidak kecil. Khas rumah desa yang didominasi kayu dengan halaman yang luas.

"Aku deg-degan." Cia mengambil tasnya sambil menyentuh dadanya.

"Kenapa?"

"Aku harus bilang apa ke Ibuk tentang Kak Agam?" Cia menggigit bibirnya.

"Bilang apa yang kamu mau."

"Kak Agam nggak deg-degan?" Cia mengerucutkan bibirnya.

Tidak mungkin jika hanya dirinya saja yang gugup. Agam yang merupakan orang baru seharusnya merasakan hal yang sama. Sayangnya Cia tidak menemukan ekspresi gugup di wajah pria itu. Agam terlihat begitu tenang seperti genanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status