Share

82. Tumbang

Terik matahari tidak begitu mengganggu. Topi yang terpasang di kepala juga sedikit banyak membantu. Namun tentu saja masih ada yang menggerutu. Masih kesal dengan waktu akhir pekannya yang terganggu.

Raut wajah Dika masih kusut. Ia tidak berusaha untuk menutupi kekesalannya. Jika bukan karena permintaan Agam, mungkin dia akan menolak keras untuk hadir ke tempat ini. Sebenarnya Dika juga sudah menolak, tetapi Agam tentu akan tetap memaksa.

"Gam, asli gue capek. Balik aja udah."

Agam mengabaikan Dika. Dia tampak bersiap mengambil ancang-ancang. Setelah itu dia memukul bola golf-nya hingga jauh. Matanya harus menyipit untuk melihat ke mana arah bolanya pergi.

"Sebentar," jawabnya singkat.

"Lo udah bikin gue lembur dua minggu ini. Cuma akhir pekan waktu gue bisa santai. Sekarang mau lo ambil juga?"

Dika tidak berbohong mengenai rasa lelahnya. Kadang dia heran melihat Agam yang selalu terlihat bugar. Apa yang pria itu minum setiap harinya?

"Ada yang ganggu pikiran lo?"

Ag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status