Share

107. Sesuatu dari Ibu Mertuanya

“Piceus!”

Bella memekik dan berlari cepat melintasi tanah landai tatkala kuda hitam gagah itu terlihat dalam pandangannya.

“Piceus! Ya Tuhan!”

Kuda itu meringkik keras dan menendang-nendang tanah mendengar suara Bella.

Bella tertawa, lalu mengulurkan tangannya, menyentuh lembut puncak kepala Piceus. Dia menjadi lebih tenang, kemudian mendenguskan napasnya ke telapak tangan Bella.

“Dia baik-baik saja, Damian!” sahut Bella pada Damian yang menyusul di belakang.

Damian terkekeh dan bergegas mendekat. “Aku tahu dia kuda yang cerdas,” ucapnya. Saat penyerangan itu terjadi, rupanya Piceus bersembunyi di belakang tumpukan jerami yang berada di ujung hutan.

Damian sempat berpikir kalau Piceus kabur melewati dinding pembatas, sebab terkejut oleh suara tembakan yang menggelegar. Tetapi rupanya dia cukup cerdik dengan tidak menampakkan diri pada dua pria penyerang itu. Damian bersyukur Piceus bisa ditemukan kembali, tanpa lecet sedikit pun.

Sore ini, Piceus dibawa ke kandangnya, bergabung dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status