Share

Ucapan adalah doa

Garis takdir

Part: 11

***

Lebih satu jam sudah Melati berada di dalam kamar mandi. Ia menangis tanpa suara. Hatinya hancur hanya karena sekali bentakan dari sang suami.

'Kau masih peduli padanya, Pa. Kau masih memikirkannya,' lirih Melati.

Sementara Zacky meringkuk di lantai menahan sakit yang menggerogoti kepalanya.

'Aku sudah siap pergi dari dunia ini. Ya, aku sudah siap. Jika aku tetap hidup, maka akan terus ada hati yang terluka, termasuk hatiku sendiri,' gumam Zacky.

Malam ini keduanya tak saling bicara. Melati mengurung diri dalam kamar mandi, sedangkan Zacky membiarkan dirinya terbaring di lantai yang dingin.

Di sisi lain, Naya merasa resah dan gelisah. Di dadanya seperti ada hantaman keras. Sakit, pilu, tak tahu sebabnya.

Berkali-kali Naya memegangi ponsel dan ingin berbagi keluh kesahnya dengan Santi. Namun, malam sudah semakin larut, Santi tentunya sedang menikmati kebersamaan dengan suaminya.

Naya urungkan niat hatinya itu. Lalu langkahnya mendorong untuk ke luar dari kamar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status