Share

Bab 38. Sebuah Undangan

Lolita mendesah kecewa sambil menatapi dua sandwich di depannya. Edgar tidak pulang lagi malam ini. Dan dia sendirian lagi di apartemen yang luas ini.

Lolita merasa kesepian. Dia takut jika lampu padam mendadak. Siapa yang akan memeluknya? Siapa yang akan menenangkannya dari ketakutan?

"Om Edgar …. Sampai kapan begini terus?" tanya Lolita yang hanya dijawab oleh suara deting jam.

Lolita sudah tak berselera untuk makan, tapi dia tidak boleh membuang makanan. Dengan memaksakan dirinya, Lolita pada akhirnya menghabiskan dua sandwich yang terlanjur dia buat.

Satu sandwich berhasil dia habiskan. Sedang sandwich kedua, Lolita mendapatkan kesulitan untuk menelannya.

Lolita nyaris tersedak. Dia buru-buru lari ke dapur untuk mengambil air.

Dia mendesah lega setelah menandaskan segelas air putih. "Huh …."

Lolita beralih membereskan dapur. Dia mencuci piring, dan merapikan pantry.

Selepas itu, Lolita kembali ke ruang tamu. Dia menonton televisi seraya bertukar pesan dengan ayahnya untuk mengusi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status