Share

66. Luca harus operasi kedua kalinya

Tidak lama kemudian Kakek dan Melya menghampiri Bram dengan nafas tersenggal – senggal. Melihat tangan Bram yang menguncurkan darah, hati mereka semakin gelisah.

“Apa yang terjadi , Bram?” tanya Melya dengan gemetaran.

“Bicaralah….,” Kakek menatap mata Bram dengan tajam

“Tidak tahu…., dia sudah hampir 1 jam di sana. Dan perawat bolak – balik mengambil kantong darah tergesa – gesa tanpa mampu memberi informasi apapun.”

Melya menangis dengan histeris sampai terduduk di lantai.

“Melya, duduklah di kursi. Di lantai itu dingin. Nanti kamu sakit,” ujar Kakek menggandeng tangan Melya kemudian menggiringnya untuk duduk di kursi tunggu.

Kemudian Kakek melirik ke tangan Bram yang masih meneteskan darah.

“Perawat…., obati dulu tangannya. Sekarang juga !!”  perintah Kakek ke arah perawat yang kemudian buru – buru mengambil peralatan medis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status