Share

Bab 22 Kekaguman Tersembunyi

Baru bangun tidur Farzana langsung menuju dapur mencari segelas air untuk menyegarkan tenggorokan yang kering. Hari-hari tanpa bertemu seorang Boim terasa menenangkan baginya. Semenjak ia mengundurkan diri sebagai guru ngaji di Masjid Al-Ghifari, hampir tidak ada masalah apapun. Dan Farzana sangat menyukai hal itu. Tak ada lagi nyinyiran Nadia, drama Fatimah, dan si ustaz pengganggu itu.

Sambil bersandar di pintu kulkas, Farzana tampak berpikir. Kenapa tidak dari dulu saja ia keluar dari sana? Kenapa baru 3 bulan lalu ia terpikirkan mengenai hal ini? Ah ya sudahlah, yang terpenting sekarang ia sudah keluar dari lingkungan kerja super toxic itu. Sekarang ini Farzana tengah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai kasir di salah satu minimarket terbesar di Kota Malang. Awalnya hanya pekerjaan sambilan, tetapi sekarang sudah beralih menjadi pekerjaan utama.

Bekerja sebagai seorang kasir jauh lebih menyenangkan. Bukannya ia tidak menyukai profesinya sebagai guru ngaji. Hanya saja lingkun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status