Share

Bab 28 Pesan Untuk Fatimah

Seorang gadis tersenyum bahagia menatap layar ponsel di ruang tamu. Jari jemarinya begitu lihai mengetikkan kata per kata secara cepat hingga tak sadar akan sekelilingnya. Tepukan dari pundak kanan sontak menyadarkan gadis itu. Awalnya ia terkejut, tapi itu tak bertahan lama. Kepala gadis itu mendongak ke atas guna melihat siapa gerangan orang yang telah mengganggunya. Begitu tahu wajah orang tersebut ia langsung meringis menampilkan deretan gigi putihnya. Ternyata sosok itu tidak lain dan bukan adalah Uminya Nadia. Sambil berkacak pinggang wanita paruh baya itu menatap sang putri dengan sorotan mata tajam

“Apa apa Umi?” tanya Nadia.

“Ada apa ada apa. Dari tadi umi panggil kamu nggak denger ya?” ucap Uminya kesal.

“Umi tadi panggil Nadia?” tanya Nadia dengan polosnya.

“Iya, udah 3 kali Umi panggil. Jangan keseringan main hp,” Uminya mengingatkan.

“Iya mi maaf. Emangnya ada apa Umi panggil Nadia?” tak mau sang Umi membahas topik itu, buru-buru Nadia mengalihkan pembicaraan.

“Umi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status