Share

Bab 38. Menepati Janji

Key sepertinya tidak terlalu keberatan dengan pelukan itu. Dia menganggapnya sebagai ungkapan kebahagiaan Djuwira atas kemajuannya. Sepertinya hubungan mereka sebagai atasan dan bawahan semakin dekat setelah melewati masa-masa sulit bersama.

Key masih sedikit terkejut dengan pelukan tiba-tiba itu, namun dia mencoba menenangkan diri. Dia menepuk punggung Djuwira pelan. "Tidak apa-apa, Djuwira. Aku mengerti perasaanmu," ujarnya sambil tersenyum.

Setelah pelukan singkat itu, mereka kembali duduk di bangku taman. Suasana menjadi sedikit canggung setelah kejadian barusan. Namun, Key berusaha mencairkan suasana dengan membicarakan hal lain.

"Ngomong-ngomong, Djuwira, kau sudah berencana akan melakukan apa setelah sembuh nanti?" tanya Key mencoba mengalihkan pembicaraan.

Djuwira tampak berpikir sejenak. "Saya belum terlalu memikirkannya, Pak. Yang pasti saya ingin kembali bekerja dan bisa cari pekerjaan sampingan lagi," jawabnya.

"Bagus kalau begitu. Kau masih muda dan masih banyak kesempata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status