Share

Kenyataan yang Buruk

Semua yang terjadi semalam adalah tipuan. Di saat aku sedang nyaman dengan perlakuannya, dengan pelukannya, Mas Bayu justru pergi saat tengah malam.

Lagi-lagi alasan kantor yang diberikan padaku.

Sekuat apa pun bantahanku, tetap saja dia lebih keras kepala untuk pergi.

“Lu udah mendingan, Cit?” tanya Aris.

Sekarang aku sedang di sebuah ruangan besar di daerah Kuningan. Ruangan yang akan dijadikan tempat resepsi pernikahan. Kami sedang melakukan pengecekan sebelum melakukan dekorasi ruangan.

“Sudah lebih membaik, Ris. Kepala gue cuma pusing sedikit, kok,” jawabku.

Tadi sewaktu kami sedang bekerja, kepalaku berdenyut hebat diiringi rasa mual di perut. Aku pikir hanya sakit biasa, seperti masuk angin. Namun, lama-kelamaan aku jadi berpikir ini reaksi hamil?

Entahlah, aku tidak tahu.

“Jangan terlalu maksa untuk bergerak makanya! Ibu hamil itu seharusnya nyantai aja kerjaannya,” kata Aris.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status