"Chen. Pergilah ke rumah Christian, jaga Rain dan Richie sampai persidangan berakhir," titah Adrian kepada sang bodyguard."Tapi bagaimana dengan anda?" Tanya Chen. "Aku kenapa? Aku baik-baik saja," jawab Adrian. "Kepala Richie terluka dan kau tahu betul bagaimana manjanya anak itu kepada Rain saat tubuhnya sedang sakit atau terluka, aku tidak bisa menjaga mereka dan hanya kau satu-satunya orang yang aku bisa aku andalkan untuk itu," lanjutnya. "Baik, saya berangkat sekarang juga," ucap Chen, menundukkan kepalanya untuk memberikan hormat baru setelah itu ia berjalan menuju ke pintu. "Chen," panggil Adrian yang membuat Chen menoleh ke arahnya. "Iya, Tuan." "Tolong jaga Rain dan Richie baik-baik sampai aku bisa memenangkan gugatan hak asuh Richie dan membawa mereka kembali ke rumahku," pinta Adrian. "Ya, tentu. Saya akan menjaga mereka dengan baik," jawab Chen. Adrian menatap punggung Chen menghilang di balik pintu, lelaki bertubuh jangkung itu mengambil foto dari meja kerjanya da
"Kau benar-benar licik, Christian!! Aku sudah mulai percaya kepadamu tapi kau malah tega melakukan hal ini kepadaku!! Kau telah mengkhianati kepercayaanku untuk yang kesekian kalinya," bentak Rain sambil memukuli dada Christian dengan kedua tangannya."Apakah Adrian yang mengatakannya? Dan kau percaya dengan ucapan Adrian? Memangnya Adrian mempunyai bukti kalau aku telah menyuap hakim? Adrian memfitnahku agar kau membenciku lalu kau kembali ke rumah Adrian,?" ujar Christian sambil tersenyum sinis.Christian terpaksa membantah tuduhan Rain untuk menjaga hubungan yang sudah susah payah ia perbaiki sehingga kata-kata kebohongan terlontar dari mulutnya begitu saja, ia memutarbalikkan fakta untuk bisa menyerang balik Adrian dan kembali memenangkan hati Rain."Adrian tidak mungkin membohongiku!! Adrian bukan pria berengsek yang bisa menggunakan tipuan licik untuk bisa mendapatkan apa yang dia mau," balas Rain."Kalau memang Adrian adalah pria baik seperti yang kau ucapkan barusan, bisakah
"Rain, kau mau pergi kemana? Kenapa kau berdandan cantik dan berpakaian rapih?" Christian berjalan mendekati meja makan sambil menggendong putranya dan mendudukkannya ke kursi makan.Rain meletakkan piring bergambar kartun Nemo yang berisi pancake full buah blueberry di atas meja putranya. "Makan yang banyak," ucapnya sambil mencium puncak kepala putranya."Rain. Aku sedang berbicara denganmu," ulang Christian karena ia tidak kunjung mendapatkan jawaban dari pertanyaannya."Aku harus kembali bekerja di kantor," jawab Rain sembari memotong pancake milik Richie menjadi potongan kecil-kecil agar bisa dengan mudah dimakan olah putranya."Kalau kau bekerja lalu bagaimana dengan Richie? Siapa yang akan mengasuh putra kita? Tidak, kau tidak boleh pergi bekerja!!" Christian menentang keras keinginan Rain dan ia tidak mengizinkannya untuk pergi meninggalkan putranya sendirian."Ada Chen yang akan menjaga Richie selama aku pergi ke kantor," jawab Rain dengan acuh.Christian tersenyum sinis mena
"Christian ..." Rain melumat bibir Christian dan seperti orang kesetanan ia membuka kancing kemeja yang dikenakan oleh sang billionaire.Rupanya Erick sengaja membubuhkan obat perangsang ke dalam wine yang diminum oleh Rain atas perintah dari Christian sehingga wanita cantik bermata hazel itu pun menjadi gila karena terbakar api gairah. Rain melompat ke tubuh Christian sambil melingkarkan kedua kaki serta kedua tangan ke tubuh kekar sang billionaire, keduanya berciuman panas di pinggir kolam renang hingga Christian membawa Rain ke kamar.Tubuh Rain terasa panas efek dari obat perangsang yang membuatnya tak tahan ingin tubuhnya dijamahi oleh Christian, pikirannya dipengaruhi oleh obat perangsang hingga ia mengabaikan jeritan hatinya yang terus memperingatkannya akan kekejaman yang telah ia dapatkan dari Christian saat ia menjadi gadis penebus utang beberapa tahun yang lalu."Hari ini kau terlihat sangat cantik dan penuh gairah, Rain. Apakah malam ini kau ingin aku puaskan, Rain?" Chris
"Katakan kepadaku, hukuman apa yang harus kuberikan kepadamu, Rain? Apa kau ingin aku cambuk atau kau ingin merasakan lagi alat-alat ini menempel di tubuhmu?" Christian menunjukkan kembali alat-alatnya yang sudah beberapa tahun ini tidak ia pergunakan sama sekali.Manik hazel Rain lekat menatap cambuk, alat penjepit puting dan alat lainnya yang sedang dipegang oleh Christian. Wajah Rain seketika memucat dan tubuhnya bergetar hebat, ingatan masa lalunya yang sangat menyakitkan kembali membuatnya ketakutan."Tidak!! Tidak mau!! Tidaaakkk, aku tidak maau!!" Rain berteriak dan menangis histeris, ia meronta sambil menarik tangannya agar terlepas dari ikatan."Rain ....""Aku tidak mau!! Lepaskan aku, aku tidak mau disiksa lagi!! Lepaskan aku," teriak Rain. "Chen, Adrian!! Tolong aku, Chen!! Adrian," tangisnya histeris untuk meminta pertolongan kepada orang-orang yang selama ini selalu melindunginya.Melihat kondisi Rain yang tampak sangat ketakutan dan tertekan, Christian sontak meletakkan
"Gawat!! Misiku akan gagal dan nona Rain pasti akan mendapatkan masalah besar kalau aku sampai ketahuan," ucap Chen di dalam hati yang mulai panik karena Adrian dan Alex mulai mendekati tempat persembunyiannya. Chen terdesak dan ia tidak memiliki pilihan selain kabur, ia berlari sekencang-kencangnya meninggalkan taman dan tidak memperdulikan apapun lagi karena akan sangat berbahaya jika ia tertangkap saaat ini juga. Chen "SHIT!! Cepat kejar wanita itu," titah Alex kepada anak buahnya. "Chen ...? Apakah itu Chen? Damn!! Apakah Rain yang menyuruh Chen untuk mengawasi dan memata-mataiku?" Netra Adrian membulat sempurna dan terus menatap punggung sang perawat gadungan berlari menjauh. Tangan Adrian mengepal kuat setelah ia mengetahui bahwa sang bodyguard yang bekerja untuk Rain telah mengetahui rahasianya, ketakutan menyergap pikirannya dan bayangan akan kehilangan wanita yang sangat ia cintai terus berputar di otaknya. Adrian berjalan cepat meninggalkan taman sambil mengeluarkan ponse
"Chen, katakan kepadaku apakah Adrian benar-benar bekerja sama dengan Alex untuk menyerangku?!" Christian menatap tajam mata Chen penuh selidik dan mengintimidasi seperti biasanya.Napas Chen mulai terengah-engah dan pandangan matanya mulai memburam saat melihat wajah Christian, kakinya mulai lemas hingga tubuhnya mulai limbung sehingga berkali-kali ia menggelengkan kepalanya agar ia bisa tetap tersadar saat luka tembaknya di lengan mulai mempengaruhi kesadarannya."Ya, dan itu semua karena anda. Kalau saja anda tidak datang kembali dan merusak kebahagiaan nona Rain dan dokter Adrian, semua orang pasti sudah hidup bahagia di posisinya masing-masing," ujar Chen."Chen, tutup mulutmu. Jangan buat tuan Christian marah," tegur Erick yang memperingatkan Chen."Tuan Christian, anda memiliki segalanya dan ribuan wanita bahkan jutaan wanita di luar sana bisa anda dapatkan dengan mudah. Tapi kenapa anda selalu saja mengganggu nona Rain dan merusak kebahagiaannya?! Kenapa?!" Bentak Chen."CHEN!
"Hey, Rain. Apa jangan-jangan bodyguardmu selingkuh dengan Adrian dan mereka tidur bersama melewati malam panas berdua, makanya mereka berdua menyembunyikan hal ini dari Rain?" Timpal Mikha yang ikut memanas-manasi Rain.Ashley dan Mikha tertawa terbahak-bahak, kedua wanita jahat itu sengaja ingin mengadu domba Rain karena mereka ingin membuat Rain menjadi down dan menginginkan musuhnya itu membenci Adrian."Tutup mulut kalian!! Chen tidak mungkin mengkhianatiku," sangkal Rain.Ashley berjalan mendekati ranjang Rain akan tetapi ia langsung dihadang oleh Erick. Mikha bereaksi cepat dengan memanggil pengawalnya untuk mengamankan Erick sehingga ia dan Ashley bisa leluasa menindas Rain."What the fuck!! Jangan cari gara-gara di sini atau kalian berdua akan menyesalinya," hardik Erick sambil memberontak.Ashley dan Mikha kembali mendekati Rain untuk memulai aksinya. Mikha memegangi tubuh Rain sedangkan Ashley mulai menyiksa dengan mencabut kasar jarum infus Rain."Akkkhh, sakiit!!" pekik R