"Katakan kepadaku, hukuman apa yang harus kuberikan kepadamu, Rain? Apa kau ingin aku cambuk atau kau ingin merasakan lagi alat-alat ini menempel di tubuhmu?" Christian menunjukkan kembali alat-alatnya yang sudah beberapa tahun ini tidak ia pergunakan sama sekali.Manik hazel Rain lekat menatap cambuk, alat penjepit puting dan alat lainnya yang sedang dipegang oleh Christian. Wajah Rain seketika memucat dan tubuhnya bergetar hebat, ingatan masa lalunya yang sangat menyakitkan kembali membuatnya ketakutan."Tidak!! Tidak mau!! Tidaaakkk, aku tidak maau!!" Rain berteriak dan menangis histeris, ia meronta sambil menarik tangannya agar terlepas dari ikatan."Rain ....""Aku tidak mau!! Lepaskan aku, aku tidak mau disiksa lagi!! Lepaskan aku," teriak Rain. "Chen, Adrian!! Tolong aku, Chen!! Adrian," tangisnya histeris untuk meminta pertolongan kepada orang-orang yang selama ini selalu melindunginya.Melihat kondisi Rain yang tampak sangat ketakutan dan tertekan, Christian sontak meletakkan
"Gawat!! Misiku akan gagal dan nona Rain pasti akan mendapatkan masalah besar kalau aku sampai ketahuan," ucap Chen di dalam hati yang mulai panik karena Adrian dan Alex mulai mendekati tempat persembunyiannya. Chen terdesak dan ia tidak memiliki pilihan selain kabur, ia berlari sekencang-kencangnya meninggalkan taman dan tidak memperdulikan apapun lagi karena akan sangat berbahaya jika ia tertangkap saaat ini juga. Chen "SHIT!! Cepat kejar wanita itu," titah Alex kepada anak buahnya. "Chen ...? Apakah itu Chen? Damn!! Apakah Rain yang menyuruh Chen untuk mengawasi dan memata-mataiku?" Netra Adrian membulat sempurna dan terus menatap punggung sang perawat gadungan berlari menjauh. Tangan Adrian mengepal kuat setelah ia mengetahui bahwa sang bodyguard yang bekerja untuk Rain telah mengetahui rahasianya, ketakutan menyergap pikirannya dan bayangan akan kehilangan wanita yang sangat ia cintai terus berputar di otaknya. Adrian berjalan cepat meninggalkan taman sambil mengeluarkan ponse
"Chen, katakan kepadaku apakah Adrian benar-benar bekerja sama dengan Alex untuk menyerangku?!" Christian menatap tajam mata Chen penuh selidik dan mengintimidasi seperti biasanya.Napas Chen mulai terengah-engah dan pandangan matanya mulai memburam saat melihat wajah Christian, kakinya mulai lemas hingga tubuhnya mulai limbung sehingga berkali-kali ia menggelengkan kepalanya agar ia bisa tetap tersadar saat luka tembaknya di lengan mulai mempengaruhi kesadarannya."Ya, dan itu semua karena anda. Kalau saja anda tidak datang kembali dan merusak kebahagiaan nona Rain dan dokter Adrian, semua orang pasti sudah hidup bahagia di posisinya masing-masing," ujar Chen."Chen, tutup mulutmu. Jangan buat tuan Christian marah," tegur Erick yang memperingatkan Chen."Tuan Christian, anda memiliki segalanya dan ribuan wanita bahkan jutaan wanita di luar sana bisa anda dapatkan dengan mudah. Tapi kenapa anda selalu saja mengganggu nona Rain dan merusak kebahagiaannya?! Kenapa?!" Bentak Chen."CHEN!
"Hey, Rain. Apa jangan-jangan bodyguardmu selingkuh dengan Adrian dan mereka tidur bersama melewati malam panas berdua, makanya mereka berdua menyembunyikan hal ini dari Rain?" Timpal Mikha yang ikut memanas-manasi Rain.Ashley dan Mikha tertawa terbahak-bahak, kedua wanita jahat itu sengaja ingin mengadu domba Rain karena mereka ingin membuat Rain menjadi down dan menginginkan musuhnya itu membenci Adrian."Tutup mulut kalian!! Chen tidak mungkin mengkhianatiku," sangkal Rain.Ashley berjalan mendekati ranjang Rain akan tetapi ia langsung dihadang oleh Erick. Mikha bereaksi cepat dengan memanggil pengawalnya untuk mengamankan Erick sehingga ia dan Ashley bisa leluasa menindas Rain."What the fuck!! Jangan cari gara-gara di sini atau kalian berdua akan menyesalinya," hardik Erick sambil memberontak.Ashley dan Mikha kembali mendekati Rain untuk memulai aksinya. Mikha memegangi tubuh Rain sedangkan Ashley mulai menyiksa dengan mencabut kasar jarum infus Rain."Akkkhh, sakiit!!" pekik R
"Hentikan," ucap Rain sembari memalingkan wajah dan menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian atasnya yang telah ditelanjangi oleh Christian."Kenapa?""A ... aku belum siap," jawab Rain.Christian mengusap lembut bibir Rain dengan ibu jarinya sambil menatap manik hazel indah yang kini terlihat basah oleh air mata, dahinya ia tempelkan ke dahi sang wanita sehingga kini tak ada lagi jarak antara wajah Christian dan Rain. Bibir Christian terus mengecup pipi putih mulus dan tangannya perlahan turun menangkup payudara indah yang baru saja ia nikmati, kepala dan emosinya hampir meledak menahan gairah yang sudah terlanjur bergelora.Namun, Christian rela mengalah dan menahan semua gairah serta buncahan perasaannya yang hampir meledak demi Rain. "Oke ... aku akan menunggu sampai kau siap dan mau menerimaku kembali," ucapnya."Christian ... maafkan aku," ucap Rain sambil menangis."Maaf untuk apa?""Richie. Aku akan mengubah namanya dan--""Ssssttt ...." Christian meletakkan ibu jarinya di
"Christian, kenapa kau bisa dengan mudahnya berpaling kepada wanita lain? Meskipun kau hanya memanfaatkan tubuh Ashley dan Mikha untuk memuaskan birahimu tapi tetap saja ini sangat menyakitkan untukku," lirih Rain sambil berlari masuk ke kamarnya.Rain menggendong putranya yang tengah tertidur pulas di ranjang lalu membawanya pergi dari kamar Christian, ia mengunci pintu kamarnya rapat-rapat dan mengganjal pintu dengan meja agar Christian tidak bisa menerobos masuk ke dalam kamarnya. Rain berjalan masuk ke dalam kamar mandi lalu menyalakan keran air di wastafel dan menangis sejadi-jadinya di sana untuk menumpahkan rasa sakit hatinya.Beberapa saat sebelumnya ....."Hall, cepat masukkan kedua pelacur itu ke dalam ruangan karena aku ingin bersenang-senang dengan tubuh seksi keduanya," titah Christian sambil melirik ke pintu tempat Rain bersembunyi.Hall dan anak buah Christian lainnya menyeret kursi yang diduduki oleh Mikha dan Ashley masuk ke sebuah ruangan lalu Christian masuk ke dala
"Rain, pegang yang benar. Aku tidak bisa melihat luka di bibirnya Richie," protes Christian yang sejak tadi gagal mengobati luka putranya."Tidak mau, tidak mau!!" Richie menangis berteriak sambil memberontak saat kedua orang tuanya berusaha mengobati luka di bibirnya akibat terjatuh dari kamar mandi."Tenaga Richie besar sekali, aku lelah. Kau saja lah yang memegangi Richie biar aku yang mengobati lukanya," kesal Rain.Christian menggendong Richie dan bukannya mengobati luka di bibir putranya, ia malah membawa Richie pergi keluar kamar dan membawa putranya pergi ke kolam ikan untuk memberi makan ikan-ikan koi. Christian duduk di pinggiran kolam sambil memangku putranya, ia membuka tutup wadah pakan ikan dan mengarahkan tangan mungil untuk mencakup pakan ikan."Lemparkan ke air," titah Christian kepada sang putra."Uuuu .... aaahh!!" Pekik Richie saat melemparkan pakan ikan ke kolam, tangan mungilnya ia kibas-kibaskan ke udara karena butiran-butiran pakan ikan masih menempel di tangan
"Kenapa, Christian?!! Apa kau tidak terima karena aku mencambuk kedua pelacur yang kemarin sudah memuaskan birahimu?! Kau sangat menjijikkan, Christian!!" Teriak Rain."Oh yaa, kemarin Christian menyetubuhiku dengan sangat liar, Rain!! Pantas kau meninggalkan Adrian demi Christian karena kebutuhan seksmu bisa terpenuhi," ujar Mikha yang memas-manasi Rain."TUTUP MULUTMU, BITCH!! AKU AKAN MENGIRIMMU KE NERAKA MENYUSUL PAPA BERENGSEKMU," bentak Rain yang hendak mencambuk Mikha tapi langsung dihalangi oleh Christian.Christian membopong Rain ke atas pundaknya karena Rain semakin susah untuk dikendalikan. "Hall, tendang kedua pelacur itu ke jalanan karena aku sudah muak dengan wajah burik mereka," titahnya kepada Hall."Turunkan aku, Christian!! Biarkan aku membunuh kedua pelacur itu," teriak Rain sambil memukuli punggung kokoh sang billionaire.Christian membawa Rain ke kamarnya, tubuhnya langsung diserang begitu ia menurunkan Rain dari bahunya akan tetapi ia masih diam tidak melawan dan