Share

Aku lebih memilih mati.

Setibanya di ruang tamu, Bella terlebih dahulu berbicara sebelum Ramel membuka mulut.

"Aku tidak bisa menghubungi Kakek, jika kamu marah karena itu! Hukumlah aku," ucapnya dengan pasrah.

Ramel tidak merespon ucapan Bella, ia hanya menatap wanita cantik itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Aku tahu kamu marah karena kakek menjual warisan milik Papah." Bella kembali membuka mulut sambil menaruh surat yang ditinggikan James, di atas meja tepat di hadapan Ramel.

"Apa ini sebagian dari sandiwara?" tanya Ramel dengan santai.

Bella menarik napas sambil memejamkan mata, lalu kembali membukanya untuk menatap mata elang Ramel.

"Aku tidak pernah bersandiwara, tetapi jika kamu menganggap semua ini adalah sandiwara! Terserah kamu," ucap Bella dengan lembut.

"Benarkah?" Nada itu seperti mencibir di telinga Bella.

"Bukankah sebagai uang penjualan Hotel itu masuk ke rekening kamu?" lanjut Ramel.

Tentu Ramel mengetahui uang yang masuk ke rekening Bella, karena pihak bank langsung menghubung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status