Share

Jangan pergi Om, aku takut.

Waktu menunjukkan pukul 8 malam, Bram duduk di balkon kamar sambil menikmati minuman Wine. Ia berharap Tania pulang, walaupun sebenarnya ia sudah tahu, kalau istri tercintanya itu tidak akan pulang.

Ting-nong.... ting-nong....

Suara dering ponsel membuat Bram bangkit dari kursi, melangkah masuk ke dalam kamar untuk meraih ponselnya.

*Iya Lex* Ucapnya setelah mengusap layar ponselnya.

*Bram, bawa anak-anak ke pasar malam, yuk?* Ajak dari seberang sana.

*Bryan gak akan mau Bro.*

*Maksud aku bukan Bryan, Bram. Tapi Riska dan Amel* Alex memperjelas maksudnya.

Bram sempat terdiam beberapa menit, *Ok, aku on the way*

Akhirnya Bram mau, pria tampan itu bergegas mengganti pakaian. Setelah itu ia langsung meninggalkan kediaman Wijaya menuju apartemen.

Sebenarnya Bram paling malas diajak ketempat ramai, tetapi daripada duduk sendiri di balkon! Lebih baik dia pergi.

Tok....tok....tok....

Bram terpaksa mengetuk pintu, karena kunci miliknya tertinggal dikediaman Wijaya.

"Om Bram," ucap Amel setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Retno Sri Puspitorini
penasaran banget
goodnovel comment avatar
Riski Dwi Ramadhani
lebih penasaran
goodnovel comment avatar
Kasih Rahmawati
makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status