Share

Nikmati saja sayang.

"Ya Tuhan, apa ini?" tanya Bella kepada dirinya sendiri, sambil menyentuh tanda merah di lehernya.

"Apa..." Bella berhenti bicara karena mengigat sesuatu.

Di matanya terlintas pertempuran panas tadi malam dengan Ramel. Ia mengigat kalau bibir pria tampan itu beberapa kali menempel di lehernya.

"Um..." Ramel yang tertidur di atas ranjang, menggeliat merenggangkan otot-otot kekarnya.

Ia membuka mata dengan malas, lalu menatap Bella yang berdiri di depan meja rias. Wanita cantik itu sedang menempelkan sesuatu ke lehernya, setelah itu bergegas ke ruang ganti.

"Siapkan air hangat untukku," ucapnya saat Bella ke luar dari ruang ganti, dengan nada khas bangun tidur.

"Hum, aku akan menyiapkannya," sahut Bella tanpa melihat Ramel. Ia melangkah menuju kamar mandi untuk menyiapkan air hangat.

"Aow," teriak Bella karena terkejut.

Tentu Bella terkejut, saat ia membuka pintu kamar mandi, matanya langsung beradu dengan mata Ramel. Pria tampan itu berdiri tepat di bibir pintu tanpa mengenakan sehelai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status