Share

Istri Tuan Sebastian

Hari telah berganti, malam telah berlalu. Kini mentari mulai merangkak naik dari ufuk timur. Cahaya mentari yang bersinar, membawa harapan baru pada beberapa manusia.

Ditempat yang sama, di posisi yang sama Sebastian membelalak, memandangi kamar yang masih gelap tertutup tirai.

Ia perlahan bangun, dengan ingatan yang masih samar kembali ke beberapa jam lalu. Menggerayangi mata dan pelipisnya.

Beberapa hal gila kembali terbayang. Tentang setiap sentuhan, kecupan, ciuman, hisapan bahkan ah... pipinya yang terasa panas karena tamparan.

Ya, tadi malam Angela keluar kamar dengan marah. Ia merasa dipermainkan. Padahal Sebastian hanya memberikan gadis itu waktu untuk benar-benar menerima dirinya.

Bagi Sebastian, ia tidak bisa menyerahkan dirinya begitu saja kepada wanita yang belum ia ketahui bagaimana perasaannya.

Walau bagaimanapun, ia masih menyisakan sedikit harga dirinya. Bukankah ia sudah sangat lugas mengutarakan perasaanya dan gadis itu bah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status