Share

Umpan

PYAR!!

Edward dan dua pria tegap yang sedang berada di ruangan yang sama memejamkan mata, mereka sudah tidak kaget lagi, ini adalah pemandangan yang sangat biasa. Sangking biasanya, mereka tidak perlu menoleh pada serpihan gelas yang Sebastian lempar ke arah dinding.

"Aku, paling tidak menyukai mulut yang tidak bisa tegas mengatakan dengan jelas perasaannya. Apa dia pikir aku mempunyai banyak stok kesabaran?!" Kedua mata Sebastian memicing tajam. Begitu tajam dan menakutkannya sorot mata itu hingga membuat Celvin, dan Zoe tertunduk, menahan kaki mereka yang melemas.

"Apa yang harus kami lakukan, Tuan?" Edward memberanikan diri membuka suara. Walau bagaimanapun ia harus bicara. Sudah satu jam Sebastian memanggil dirinya dan dua orang lainnya ke ruang bawah tanah. Dan selama satu jam itu mereka hanya memandangi Sebastian yang meluapkan emosinya.

Pandangan matanya beralih pada sudut ruangan, entah sudah berapa gelas yang Sebastian lempar. Tumpukan pecahan kaca membuat ia kesulitan mengin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status