Share

58. Kesaksian Mentari

"Maaf atas ketelodran saya, Bu Nadia, Pak Aldi, Pak Barata. Saya yang bersalah di sini. Saya siap dipecat."

Seorang wanita memakai kursi roda, dengan didampingi oleh ibunya. Menemui keluarga atasannya.

Nadia tidak menggubrisnya, ia masih sesegukkan menangis dan memeluk tangan sang ibu. Seperti anak kecil yang kehilangan tujuan hidupnya.

Aldi menghela nafas pelan, menoleh ke arah Mentari yang sekarang berada di depan pintu ruang inap. Tidak berani mendekati mereka. Masih dengan wajah yang terlihat pucat dan menunduk,  memilin jari-jemarinya bergantian.

"Ini musibah, saya hanya ingin kamu menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi?" sergah Aldi.

Dapat mere

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status