Share

81. Senyuman Itu Kembali Hidup

Bara mengembangkan senyumannya setiap hari. Setelah Nadia menerima lamarannya. Bara semakin semangat bekerja dan juga mencari nafkah untuk calon istrinya nanti.

“Ada apa denganmu, Bara?” tanya mamanya menatap aneh putranya itu. Rani jadi bergidik ngeri melihatnya, bagaimana tidak terlihat aneh. Bara tersenyum sepanjang hari tanpa henti. Memangnya wajah itu tidak ngilu apa?

Bara mengunyah roti yang telah disediakan. Hari ini ia akan pergi ke kantor dan tidak akan menyusahkan papanya kembali.

“Mama sudah tahu jawabannya.” Bara kembali tersenyum.

“Iya-iya, masalah lamaran yang diterima itu, kan? Mama juga tidak sabar menantikan Nadia menjadi menantu Mama.”

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status