Share

Bab 38. Ancaman Keguguran

Teriakan kuat Mbok Napsiah menghentak kesadaran Hamam, hingga cekalan tangannya terlepas seketika. Amy mundur terhuyung-huyung. Tangannya menggapai-gapai sekitarnya mencari pegangan. Syukur ia berhasil menggapai kursi makan dan berdiri sambil memegangi perutnya dengan tangan yang satu lagi.

"A..., apa?" seru Hamam dengan sorot terkejut yang luar biasa.

Mulutnya sontak menganga. Ia mengusap belakang kepalanya dengan sebelah tangan. Lalu mengusap dagunya yang telah ditumbuhi oleh janggut halus beberapa kali. Tampak benar ia terpukul. Sesaat kemudian, matanya kembali nanar memandang ke arah Amy yang balik menatapnya dengan ketakutan.

Amy segera menghambur ke dapur dengan tertatih sambil memegangi perutnya yang melilit hebat. Dengan sepenuh tenaga, ia berjuang untuk tiba di sana. Hamam menggeram lalu mulai menyusul Amy dengan kalap sambil berteriak, "Bitch!! Belum juga satu tahun kau kuceraikan, sudah main gila dengan laki-laki lain!" kejarnya dengan kalap.

Amy tertatih-tatih berjalan. Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status