Share

Bab 100

    Reni masuk ke dalam kamarnya. Ia segera menghempaskan tubuhnya ke kasur. Hari ini cukup melelahkan buatnya. Namun, ia juga sangat bahagia hari ini. Ternyata begini rasanya bekerja dengan hati. Menyenangkan, batinnya.

    Perlakuan tak terduga Rendi tadi benar-benar membuatnya terkejut, sekaligus tersanjung. Ia tidak pernah melihat ada seorang lelaki, di masa seperti ini bisa sesopan Rendi. Dulu, ketika ia masih sering nongkrong di semester awal, teman laki-lakinya tak pernah sampai harus memohon maaf pada kedua orang tuanya hanya karena Reni terlambat pulang.

    "Kamu emang beda, Ren!" gumam Reni seraya tersenyum simpul.

    Ia segera meraih ponselnya. Ada puluhan panggilan tak terjawab dan pesan belum terbaca dari Arjuna. Reni langsung terduduk dan membacanya.

    "Astagaaa! Kok aku bisa nggak tau sih kalo Arjuna telpon!" Reni merutuki kebodohannya. Ia segera mengetikan pesan balasan.

  &

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status