Share

114 - Hanya Sendirian Saja di Rumah

Pemuda yang berusia sekitar 25 tahun lebih itu menatap Gian yang hendak merebut keranjangnya. Melihat bahwa yang merebut ternyata memiliki penampilan seperti bocah remaja, orang itu mendelik kesal. “Kau ini! Sana pilih punyamu sendiri!”

“Ingin melawanku?” Gian menggenggam pergelangan tangan pemuda itu, mengalirkan setruman di sana.

“Arghh!” Pemuda itu mau tak mau melepaskan pegangannya di keranjang dan lekas diambil alih oleh Gian. Kemudian, dia menatap heran sekaligus takut usai mendapatkan setruman dari Gian.

Gian tersenyum menyeringai, senang bahwa pekerjaannya berhasil dengan cepat. Lalu, dia bayar keranjang itu ke petani sebelum dia bawa itu ke mobil pengangkut milik Gunawan.

Masing-masing dari anak buah Gunawan memang sudah dibekali uang yang cukup untuk membeli buah.

Salah satu rekan Gian menoleh ke arahnya yang baru saja menaruh keranjang berisi buah naga. “Wah, cepat belajar juga kau, Bocah!” Dia menyeringai kagum ke Gian.

Gian membalas dengan senyum kecil meski hatinya dipen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status