Share

41

"Jadi, aku mau minta tolong banget sama kamu. Berhenti meragukan perasaanku ke kamu. Karena aku, gak mungkin berpaling dari kamu bahkan di dalam mimpi kamu sekalipun. Percaya sama aku."

Naya hanya mengedipkan kedua matanya, mendengarkan dengan baik setiap apa yang Deaz katakan. Tatapan kedua mata lelaki itu tidak pernah lepas menatap lekat wajah Naya. Naya bahkan yakin Deaz bisa melihat pori-pori di hidungnya saking dekatnya jarak wajah mereka saat ini.

"Kamu di mataku itu, bukan hanya cantik Nay. Tapi kamu itu lucu. Menggemaskan sampai aku selalu ingin memakan kamu setiap waktu. Aku mungkin bisa gila kalau harus hidup tanpa kamu."

"Deaz, kamu kok, jadi kanibal sih?"

Deaz tertawa gemas mendengar respon Naya barusan. Tuh kan, apa Deaz bilang barusan memang benar. Naya ini, benar-benar sangat menggemaskan sampai Deaz bingung sendiri harus bagaimana mendeskripsikan sosok istrin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status