Share

bab 37

Setelah sarapan berdua ustadz Ilham berinisiatif untuk meminta maaf terlibih dulu.

“Jangan ingatkan aku tentang sesuatu yang seharusnya untuk di lupakan Ustadz.”

Ustadz Ilham kembali bungkam.

“Biar aku mengantarmu,”

“Tidak perlu, Lili akan datang menjemputku.”

Kini tak ada lagi panggilan Abi Umi seperti yang sudah-sudah.

“Aku benar-benar menyesal” ucapnya sebelum Maya berlalu dari hadapnnya.

“Daa .. ustadz ganteng, kami duluan, kalau butuh istri baru aku siap”

Lili gadis cerewet yang blak-blakan, teman masa kecil Maya sampai sekarang.

Ustadz Ilham tersenyum dan melambaikan tangannya, nanti sepulang kuliah dia bertekad akan menjemput istrinya di kampusnya, kalau dijemput, Maya tak pernah menolak.

Tetapi yang lebih dulu ia lakukan adalah mentransfer uang ke rekening Maya dengan nominal yang lumayan.

“Kau pucet sekali May?” Tanya Lili, mereka masih di atas motor.

“Tak makan kau kah? Atau anemianya kumat? Mau ku antar kerumah sakit dulu?”

“Tak perlu”

“Buset .. singkat padat sekali jawaba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status