Share

bab 41

“Perusahaan Ayah gimana Mbok?”

“Itu—“

Ucapan Mbok Jum terjeda, dia melihat Laksmi sudah di depan pintu, yang lebih mengejutkan lagi Laksmi tengan berdiri menatap mereka berdua, Mbok Jum dan Dania bergegas menghampiri Laksmi. Dania memeluk erat sang Bunda, dia menangis terharu melihat Bundanya bisa berdiri cukup lama.

“Bunda belajar jalan dari tadi, kalian kemana saja?”

“Dania makan di warteg sam Mbok Jum Bun,” Dania menyerahkan nasi bungkus kepada Bundanya.

“Nasi padang, kesukaan Bunda.”

Laksmi tersenyum, dia berjalan kembali ke ranjang, meski jalannya masih sangat pelan dia sangat merasa bersyukur.

“Ayah pasti senang melihat Bunda bisa kembali berjalan, ‘kan?”

Dania dan Mbok Jum saling pandang, raut wajah keduanya tampak tak senang mendengar kalimat yang baru saja terlontar dari mulut Laksmi, Laksmi yang memperhatikan raut wajah keduanya mengernyitkan dahi heran.

“Kenapa?”

“Gak usah ingat-ingat Ayah lagi, Bunda. Apa Bunda selama ini gak sakit hati melihat Ayah dengan semua wanitanya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status