Share

Pesan nenek, jangan jadi pelakor

“Pokoknya nenek nggak mau tau, kamu jangan mau tergoda apalagi berhubungan sama si Kaisar itu. Dia udah punya istri, nanti yang ada kamu dibilang merebut suami orang, apa sih sebutannya?” Nenek Ratih tampak mengingat-ingat sebutan apa untuk wanita yang kerjanya merebut suami orang. Nenek pernah mendengar itu dari ibu-ibu yang bergosip saat berbelanja di tukang jual sayur keliling.

Jangan sampai cucunya jadi bahan gosip ibu-ibu rempong itu.

“PELAKOR?” celetuk Nara.

“Nah, itu! Nenek nggak mau kamu dicap sebagai pelakor. Malu-maluin. Apalagi sampai digosipin sama ibu-ibu nanti bisa nyebar satu komplek, tahu sendiri ibu-ibu di sini gimana mulutnya kalau ngomongin aib orang. Kayak diri sendiri nggak punya aib aja.”

Omelan nenek tadi malam terus terngiang di kepala Nara. Siapa juga sih yang mau jadi pelakor? Kaisar aja yang kelewatan genit jadi orang. Udah punya istri juga masih aja ngelirik gadis lain.

Nara bisa mengomel seperti itu seolah kejadian malam kemarin tak pernah terjadi. Lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status